Dari sekian kota yang bisa dikunjungi, Cirebon gak masuk ke top list saya karena pas sempet googling mengenai destinasi wisata,
tempat-tempat yang disuguhkan kurang menarik buat saya pribadi. Nah, tapi waktu
itu saya gak googling tentang
kulinernya…. Pas banget bulan Agustus 2018 kemarin ada salah satu teman saya
yang menikah di Kuningan, momen itulah yang akhirnya membuat saya sekarang
berpikir untuk balik ke Cirebon lagi hanya untuk kulineran. Pada intinya, momen
pertama saya ke Cirebon kemarin, saya mencicipi 12 kuliner hits di Cirebon dalam waktu 2 hari saja. Bayangkan betapa begahnya,
tapi beberapa menurut saya worth to try!
Part 1 – Hari Pertama
(5 Kuliner)
Kami berangkat dari Jakarta sekitar jam 9 pagi dan sampai di
Cirebon sekitar jam 2 siang. Seperti biasa jalan tol sampai km 40 an macet karena
sedang marak pembangunan, tapi dengan adanya Tol Cipali sangat membantu perjalanan
kami apalagi waktu itu sedang tidak high
season.
Empal Gentong H. Apud |
Jadi dari Jakarta kami sudah list tempat makan apa saja yang mau dikunjungi. Berbekal Google Maps, sesampainya di Cirebon
kami langsung menuju ke destinasi pertama yaitu Empal Gentong H. Apud. Restoran ini terletak tidak terlalu jauh
dari masuk Kota Cirebon dan memang betul kalau tempat ini tuh rame banget.
Disana kami pesan empal gentong dan sate. Menurut saya rasanya standart empal
gentong pada umumnya…. Tapi kalau menurut teman saya itu rasanya enak! Hahaha
beda lidah beda rasa yaaa. Buat kalian yang mau ke Cirebon memang jangan
dilewatkan mampir ke tempat ini karena tempat ini terkenal banget.
Tongseng Hj. Tasiyah |
Destinasi kedua kami di luar list yang sudah ditentukan yaitu Tongseng Hj. Tasiyah yang direkomendasikan sama temen saya. Disini
kami pesan “tongseng”. Tongseng disini tidak seperti tongseng pada umumnya yang
pakai kuah, jadi lebih seperti empal yang ditumis dengan bumbu yang manis dan
gurih. Nah, ini baru saya bilang enaaaak, wajib dicoba! Memang sih pas kami kesini
gak ada pengunjung lain, tapi kata temen saya kalau lagi high season tempat ini rame. Ohiya, tempatnya hanya berbeda
beberapa toko setelah Empal Gentong H. Aput.
Setelah kenyang, kami menyempatkan solat di Masjid Agung Sang Cipta Rasa yang
terletak sebelahan dengan Kraton Kanoman (kalau tidak salah). Saya cukup
tertarik untuk menghampiri masjid ini karena keunikannya yaitu terdapat banyak
tiang kayu di dalam masjid. Selain itu suasananya juga berbeda dari
masjid-masjid jaman sekarang, somehow
masih terasa jaman dulunya. Lucunya lagi, di sebelah masjid ada gang kecil yang
dindingnya dilukis dengan sangat menarik.
Nasi Jamblang Bu Nur |
Lanjut kuliner ketiga yang dikunjungi yaitu Nasi Jamblang Bu Nur. Kami kesana menjelang
Maghrib, pas baru sampai keadaannya cukup ramai karena memang katanya tempat
ini sama terkenalnya dengan Empal Gentong H. Aput. Sayangnya pas kami mau pesan
banyak yang sudah habis dan gaktau kenapa makanan yang disajikan kurang menarik
untuk saya. Setelah memilih menu seadanya, betul saja rasanya tidak sesuai review di blog-blog yang pernah saya
baca. Tapi memang keunggulan nya nasi jamblang yaitu mereka menyajikan makanan
satuan dengan harga yang cukup murah, tapi hati-hati kalau gak di kontrol
tiba-tiba harganya mahal karena gak sadar sudah ambil kebanyakan hahaha.
View Hotel Horrison Cirebon |
Dari kuliner ketiga kami menyempatkan mampir ke hotel untuk
bersih-bersih dan istirahat sejenak. Kami pilih Hotel Horrison dengan Sea
View yang sudah kami reservasi dari aplikasi PegiPegi sebelumnya. Harga
yang ditawarkan aplikasi tersebut cukup baik dan prosesnya juga tidak ribet.
Ohiya, kalau kalian juga berencana menginap disini, memilih view ke laut merupakan pilihan yang tepat!
Mieget |
Sekitar habis solat Isya, kami lanjut mengunjungi kuliner
keempat yaitu Mieget yang berada di
depan SMA 6. Kuliner ini cukup unik karena mau pesan mie kuah atau goreng semua
bahan dasarnya yaitu sama-sama Indomie goreng. Waktu itu pesan mieget goreng
dan mieget kuah, ternyataaa jauh lebih enak mieget gorengnya, sampai-sampai
saya bungkus 1. Kalau datang ke Mieget ini harus sabar, karena tempatnya tidak
terlalu besar tapi pengunjungnya sangat ramai dari yang muda sampai yang tua.
Mungkin karena rasanya enak dengan harga yang murah.
Bubur Ayam Mang Kapi |
Kuliner terakhir yang dicoba pada hari pertama, kami mencoba
Bubur Ayam Mang Kapi. Sebetulnya
perut udah begah banget, tapi penasaran sama kuliner ini karena hanya buka
malam hari dan buburnya unik. Jadi bubur ayamnya pakai kuah soto ayam gitu. Pas
dicobain juga gak aneh rasanya, lebih seperti makan soto ayam pakai nasi lembek. Pengunjung yang datang
lebih banyak keluarga, karena memang aura makan bubur kuah ini kekeluargaan
banget menurut saya, anget-anget nyaman gimanaaa gitu.
Part 2 – Hari Kedua (7
Kuliner)
Nasi Jamblang Pelabuhan Ibu Sumarni |
Untuk mengawali hari kedua ini kami sengaja niat bangun jam
7 pagi. Tanpa berpikir untuk mandi kami langsung naik mobil untuk pergi sarapan
di Nasi Jamblang Pelabuhan Ibu Sumarni.
Posisi warung makan ini memang persis dekat dengan pelabuhan. Tempatnya itu
tidak terlalu kelihatan karena masuk gang kecil dulu. Cara untuk sampai tempat
ini gunakan saja Google Maps, lalu untuk meyakinkan diri lihat apakah banyak
mobil parkir atau tidak. Ya betul! Ramai sekali pengunjung yang sudah makan
disana padahal itu baru jam 7 pagi. Makanan yang disajikan menurut saya jauh lebih
menarik dan enak daripada di Nasi Jamblang Ibu Nur. Seperti Nasi Jamblang pada
umumnya, harganya pun terbilang murah.
Nasi Lengko Pak H. Barno |
Kuliner berikutnya kami mampir makan di Nasi Lengko Pak H. Barno. Model makanan ini yaitu nasi, dikasih
sayur rebus, lalu di banjur dengan bumbu kacang. Jangan lupa diaduk sebelum
makan karena menurut saya kalau gak diaduk rasanya beda. Nasi Lengko ini
katanya termasuk salah satu makanan khas Cirebon juga, jadi patut untuk dicoba!
CFD Cirebon |
Ketika jalan balik ke hotel kami mampir ke CFD nya Cirebon di sekitar alun-alun.
CFD Cirebon hampir mirip sama CFD Jakarta, hanya saja track nya jauh lebih
pendek dan dari ujung ke ujung penuh akan jajanan. Kalau kalian sempat CFD juga
di Cirebon, boleh dicoba ada 1 penjual Roti Canai. Grobaknya sangat sederhana
cenderung kecil, yang jual ibu-ibu berkerudung, tapi menurut saya canai ala-ala
nya itu enaaak! Gak kaya canai abal-abal, harganya pun murah banget!
Bubur Ayam Mang Toha (source:google) |
Kuliner selanjutnya sebetulnya gak masuk prioritas karena
ini berbentuk warkop yaitu Bubur Ayam
Mang Toha. Tapi karena ternyata tanpa disadari kami parkir CFD persis depan
warkopnya, jadi kami sempatin makan disitu. Buat kalian ini bisa jadi menu
pilihan sarapan setelah CFD di Cirebon. Disana saya pesen bubur ayam, karena
saya kira yang terkenal bubur ayamnya, tapi ternyata pas udah balik ke Jakarta
dan cerita ke temen saya yang orang Cirebon, yang lebih enak itu bubur kacang
ijonya yang malah saya gak coba beli karena lagi kekenyang hahaha. Tapi overall untuk kelas warkop bubur ayamnya
enak! Tidak kekentelan atau keenceran,
simple, dan berasa.
Mie Daging Sapi Kopi Luwak Bang JT |
Es Kacang Merah Kopi Luwak Bang JT |
Setelah check-out
dari hotel, kami lanjut kulineran ke Kopi
Luwak Bang JT. Kami kesini bukan untuk beli kopinya, akan tetapi kami pesan
Mie Daging Sapi (lupa namanya) dan Es Kacang Merah berdasarkan rekomendasi dari
seorang teman. Ternyata dua-duanya enak! Menurut saya mie nya cukup mirip
dengan mie yang dijual di Pho24, harganyapun cukup mahal karena dia pakai
daging sapi asli. Tapi lagi-lagi saya bisa bilang ini worth to try!
Gua Sunyaragi |
Selanjutnya, kami menyempatkan datang ke 1 destinasi wisata
lagi yaitu Gua Sunyaragi. Karena
datang setelah jam 12 siang jadi suasananya panas banget. Uniknya tempat ini,
gua-gua nya terbentuk dari karang. Ternyata walaupun weekend pengunjungnya tidak seramai yang saya bayangkan.
Lanjut lagi sebelum pergi kondangan di Kuningan, kuliner
terakhir kami yaitu Gado-Gado Ampera.
Gak salah saya jadikan ini menu penutup di Cirebon karena E-NAK BA-NGET! Bumbu
kacang gado-gado yang disajikan gaktau kenapa beda sama gado-gado pada umumnya.
Rasanya lebih halus, gurih, pokoknya yummy! Nah gado-gado ininih salah satu
yang bener-bener buat saya pengen balik ke Cirebon lagi!
Puas berwisata kuliner di Cirebon, kami langsung melanjutkan
perjalanan ke Kuningan. Disana kami sempat mampir dulu ke Masjid Agung Cilimus yang terletak di area Taman Cilimus. Nah kalau kalian kesana juga, ada 1 warung nasi
kucing yang jual teh susu enak banget apalagi yang anget! Sangat cocok untuk
diminum dengan udara Kuningan yang cukup dingin.
Kondangan sudah selesai, saatnya kembali ke Jakarta. Jadi
bila ditotal, sudah 12 kuliner di Cirebon yang kami makan selama 2 hari.
Harganya bervariasi tapi mostly gak
terlalu mahal. Sebagai kesimpulan, top five kuliner di Cirebon yang buat
saya pengen balik lagi yaitu Tongseng Hj. Tasiyah, Mieget, Roti Canai di CFD,
Nasi Jamblang Pelabuhan Ibu Sumarni, dan Gado-gado Ampera. Selamat mencoba! xoxo
Komentar
Posting Komentar