Langsung ke konten utama

Nonton Live Orchestra di Jakarta (Jakarta City Philharmonic)



Bisa dibilang saya itu salah satu pecinta musik, walaupun bila ditanya genre favorit, saya juga gak tau mau jawab apa. Karena saya bisa suka dari genre apapun selama itu nyaman untuk saya dengarkan. Nah, dari sekian genre, salah satu yang sangat saya penasaran banget buat nonton langsung secara live yaitu Musik Klasik pure tanpa ada drama musikalnya. Beruntung di tahun 2018 ini saya menemukan Jakarta City Phylharmonic (JCP), dimana hanya dengan membayar  Rp 50.000 akhirnya saya dapat memenuhi cita-cita untuk nonton live - orchestra di Jakarta!

Part 1 – Jakarta City Philharmonic (JCP)

Waktu itu sekitar awal tahun 2018, saya lagi scroll feeds instagram dan tiba-tiba muncul Instagram Jakarta City Philharmonic (JCP). Pas saya buka, saya jadi tau kalau JCP ini merupakan sebuah kelompok simponi orkestra yang mengadakan pertunjukan rutin di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. JCP ini digagaskan oleh Dewan Kesenian Jakarta dan Badan Ekonomi Kreatif RI. Rasanya seneng banget dan super penasaran pas nemu instagramnya. Di profilnya tersebut terdapat beberapa informasi yang cukup lengkap untuk pemula seperti saya. Usut punya usut, ternyata JCP ini sudah pentas sejak 2016 dan selalu ada tiap bulannya. Bahkan dari tahun 2016 sampai Juni 2018 ternyata mereka mengadakan pentas secara gratis! Wah, kemana aja saya selama ini baru tau ada hal seperti itu di Jakarta. Hal lain yang menarik, ternyata pemain musiknya tidak hanya berasal dari Jakarta saja. Karena satu dan lain hal, akhirnya saya baru sempet nonton penampilan JCP di bulan Juli 2018.

Part 2 – Cara Registrasi untuk Nonton JCP

Langkah termudah yang harus dilakukan adalah membuka Instagram @jakartacityphilharmonic. Di bagian atas kalian bisa buka link yang tertera dan bisa langsung mengisi data sebagai tanda registrasi kalian. Biasanya untuk kita yang sudah isi akan disebut sebagai Kawan JCP. Ingat yaa, satu registrasi berlaku untuk 1 orang. Jadi kalau kalian mau datang lebih dari 1 orang, kalian harus registrasi untuk tiap orangnya. Mendekati hari H, kalian akan mendapatkan e-mail undangan yang menunjukan bahwa kalian bisa hadir ke pertunjukan JCP. Jangan lupa untuk menghubungi pihak panitia kalau ternyata kalian tidak dapat hadir di pertunjukan tersebut agar dapat memberikan kesempatan untuk penonton lain yang belum kebagian tempat.
Pada hari H, sebaiknya kita datang lebih awal karena system tempat duduknya itu siapa cepat dia dapat. Kemarin saya datang jam 5 sore, sedangkan acara baru mulai jam 8 malam. Sambil menunggu saya sempatkan makan di Bakmi Roxy cabang Cikini yang super enak itu hahaha! Saat registrasi, saya harus menyiapkan undangan yang didapat lewat e-mail dan uang untuk membayar biaya suka rela sebesar Rp 50.000. Iya betul sekarang sudah tidak gratis lagi, tapi menurut saya itu tidak masalah karena itu sudah termasuk cukup murah sekali untuk menikmati pertunjukan seperti ini. Ohiya, bahkan bila kalian berdonasi lebih kalian juga bisa mendapatkan merchandise dan tempat duduk VIP.

Part 3 – Konser JCP Edisi #14

Sebelum masuk ke ruangan pertunjukan saya mengambil buku panduan yang sudah disediakan. Di buku tersebut dijelaskan tentang tema, pemain, dan sejarah JCP itu sendiri. Adapun tema konser JCP Edisi #14 kemarin yaitu “Hidung Belang”. Tentunya beda pertunjukan beda pula tema dan lagu-lagu yang dimainkan. Pada konser kemarin ada 7 lagu yang dibawakan dengan jeda 1 kali istirahat. Adapun lagu utama yang dimainkan merupakan karya dari  Mozart, Gluck, Mahler, dan Strauss. Menariknya kemarin ada lagu yang dikolaborasikan dengan penari dari United Dance Work (UDW) dan juga dikolaborasikan dengan Solis Bariton.

Nah, itu dia pengalaman pertama saya nonton orkestra secara langsung di Jakarta dengan lagu-lagu klasik yang sesuai dengan ekspetasi saya. Dua lagu yang buat saya bener-bener merinding yaitu lagu pertama Indonesia Raya dan lagu Di Bawah Sinar Bulan Purnama sebagai lagu bonus di akhir. Haaaaa super bagus!! Terimakasih JCP sudah menyediakan wadah untuk orang-orang seperti saya yang penasaran banget dengan pertunjukin seperti ini. I’ll be back for sure, apalagi kalau konsernya memainkan lagu-lagu kebangsaan Indonesia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Short Trip Ke Pulau Pahawang Lampung Naik Mobil Pribadi

Punya teman kuliah yang berdomisili di Lampung menjadi salah satu alasan utama saya dan teman-teman untuk memutuskan berlibur kesana. Ditambah lagi beberapa tahun terakhir ini mulai terdengar beberapa tempat yang menarik untuk dikunjungi seperti Pulau Pahawang dan Teluk Kiluan. Bulan April 2018 kemarin, kami memilih Pulau Pahawang untuk berlibur dengan budget Rp 700.000 per orangnya. Part 1 – Naik Mobil Avanza 8 Person in 1 Car ^_^ Liburan kali ini semuanya benar-benar dadakan. Bahkan H-5 jam sebelum keberangkatan, saya dan teman-teman baru menentukan akan naik kendaraan apa. Ya, kami pergi berlibur ke Lampung dengan menggunakan mobil pribadi. Banyak sekali pertimbangan kenapa kami pada akhirnya memutuskan untuk bawa mobil sendiri. Salah satunya yaitu sudah pasti akan lebih fleksibel dan setelah dihitung-hitung memang akan lebih murah daripada naik kendaraan umum. Sebenarnya sempat terpikir untuk memakai jasa travel agar tidak usah pusing, tapi kami lagi-lagi berpik...

Piknik di Gunung Pancar Sentul

Dari beberapa tahun lalu, saya suka banget beli-beli printilan untuk piknik. Mulai dari yang gak penting kaya sendok garpu yang bisa diberdiriin, sampe barang yang memang penting seperti berbagai jenis tiker. Akhirnya, di tahun 2020 barang-barang tersebut terpakai juga karena akhirnya saya piknik beneran! Eits, piknik saya kali ini bukan hanya sekedar piknik yang gelar tiker lalu makan nasi padang di taman loh ya! Hehehe. Kalau itu sih udah sering apalagi di Ancol hahaha. Piknik kali ini berbeda karena saya piknik di Hutan Pinus Gunung Pancar, Sentul.   Btw saya juga bikin mini video tentang piknik kali ini. Scroll kebawah untuk lihat videonya ya! :)   Perjalanan Jakarta – Gunung Pancar Anggota piknik kali ini adalah saya, my verrry kind hearted boyfriend HEHE, dan adik saya yang masih kelas 5 SD. Kita bertiga berangkat dari Jakarta sekitar jam setengah 8 pagi. Emang sengaja pengen pagi, karena memang ingin punya waktu banyak + berharap tidak kena macet. Seperti b...

Pengalaman Pertama Naik Gunung Gede Pangrango

The Summit Of Mount Gede Pada awal bulan April kemarin, dari kampusku mengadakan naik ke Gunung Gede Pangrango dalam rangka operasi bersih untuk memperingati Hari Bumi. Aku tau infonya dari temenku, karena penasraan, aku memutuskan buat ikut, kebeneran Iky mau ikut juga jadi yaaaa jadi! haha. Semua berjalan begitu cepat. Dari kami mendaftar sampai hari H cuman berjarak sekitar dua minggu. Sekitar satu minggu sebelom keberangkatan, kami mengumpulkan barang-barang yang dibutuhkan serta menyusunnya bersama ke dalam tas carrier di Sekertariat Aranyacala Trisakti. So happy walaupun tasku isinya penuh tapi kerasa beratnya gak berat-berat banget hohoho. Sunrise di Pos Gunung Putri Hari H pun tiba. Kita berangkat dari kampus sekitar jam 3 sore naik bus kampus. Tujuan utama kita adalah ke Cipanas tepatnya ke Pos Gunung Putri karena emang kita rencana mau naik dari sana, bukan dari Cibodas. Mungkin karna besoknya hari libur, perjalanan terasa lama karena super macet di daerah ...