Langsung ke konten utama

Piknik di Gunung Pancar Sentul


Dari beberapa tahun lalu, saya suka banget beli-beli printilan untuk piknik. Mulai dari yang gak penting kaya sendok garpu yang bisa diberdiriin, sampe barang yang memang penting seperti berbagai jenis tiker. Akhirnya, di tahun 2020 barang-barang tersebut terpakai juga karena akhirnya saya piknik beneran!

Eits, piknik saya kali ini bukan hanya sekedar piknik yang gelar tiker lalu makan nasi padang di taman loh ya! Hehehe. Kalau itu sih udah sering apalagi di Ancol hahaha. Piknik kali ini berbeda karena saya piknik di Hutan Pinus Gunung Pancar, Sentul.

 Btw saya juga bikin mini video tentang piknik kali ini. Scroll kebawah untuk lihat videonya ya! :)

 

Perjalanan Jakarta – Gunung Pancar

Anggota piknik kali ini adalah saya, my verrry kind hearted boyfriend HEHE, dan adik saya yang masih kelas 5 SD. Kita bertiga berangkat dari Jakarta sekitar jam setengah 8 pagi. Emang sengaja pengen pagi, karena memang ingin punya waktu banyak + berharap tidak kena macet.

Seperti biasa, Google Maps to the rescue! Bisa search Gunung Pancar, dan kalian akan segara diarahkan kesana. Kemarin saya mulai dari Tol Lingkar Dalam, lalu masuk ke tol arah Bogor dan keluar di Tol Sirkuit Sentul, tapi saran saya sebaiknya kalian keluar di satu pintu tol setelahnya. Untuk tol berangkat kemarin habis Rp 17.000 saja.

Setelah 1 jam perjalanan dari Jakarta, akhirnya kami sampai di Gapura Taman Wisata Alam Gunung Pancar. Sejujurnya pas sampai sana sempat rada bingung karena kok gak disuruh bayar apa-apa. Padahal sebelum berangkat udah sempet googling tentang kondisi wisata tersebut yang harus bayar kendaraan + banyak pungli.

 

Biaya Piknik di Taman Wisata Alam Gunung Pancar

Karena ini pertama kali kami piknik di Gunung Pancar, jadi kami masih meraba-raba dimana sih tempat pikniknya. Setibanya disana kami langsung menelusuri area dengan mobil, di sebelah kiri jalan kalian akan melihat banyak spot-spot foto dan sepertinya bisa duduk-duduk santai karena ada warung nya juga. Saat perjalanan ke atas, ada satu belokan ke kanan yang ada tulisan “Camping Ground”. Nah! Ini dia yang kita cari, tapi kok pintunya ditutup….. disitu udah lemes ajasih bawaannya karena yang tadinya udah excited eh kok malah tutup. Tapiii…. setelah tanya ke penjaga portal tersebut akhirnya kami diarahkan ke kantor marketing di Gapura depan tadi. 

 

Jadi ternyata kalau mau piknik atau camping di Taman Wisata Alam Gunung Pancar kita harus koordinasi dulu dengan Tim Marketing nya, gakbisa sembarangan. Malah lebih baik bila kita melakukan reservasi terlebih dahulu sebelum kedatangan. Menurut info dari Tim Marketing, semua info tentang Gunung Pancar ada di Website gunungpancar.co.id tapi gaktau kenapa kok saya gak nemu petunjuk ke website tersebut pas googling tentang Gunung Pancar sebelum pergi.. hmm..


Saat di kantor marketing kami ditangani oleh Mba Fani. Beliau sangat baik dan menjelaskan tentang prosedur dengan sangat jelas. Saat bertemu beliau kami langsung ditunjukan area piknik yang ternyata tidak terlalu jauh dari Gapura tadi, tapi memang sangat tersembunyi. Sesampainya disana saya langsung happy sendiri karena akhirnya menemukan tempat yang saya maksut. Lapangan luas, dikelilingi Pohon Pinus, sangat bersih, dan tidak disangka-sangka ada colokan juga di beberapa spot, bahkan ada kamar mandi dan ada mushola juga. 

Tanpa berpikir panjang saya langsung meng iya kan untuk piknik di area tersebut. Setelah melakukan pembayaran, kami dikasih invoice sebagai bukti bila nanti ditanya oleh petugas piknik di dalam. Adapun biaya untuk piknik sebesar Rp 50.000 per orang sedangkan untuk camping Rp 100.000 per orang. Dikatakan piknik bila kalian hanya stay dari pagi hingga sore, dan dikatakan camping bila kalian menginap di area tersebut. Setau saya disana juga bisa menyewa tenda dengan harga Rp 250.000 per tenda. Selain itu bila kalian ingin tracking ke curug di sekitar Gunung Pancar, kalian juga bisa menyewa guide seharga Rp 150.000 sekali jalan.

 

Barang yang Dibawa

Dengan semangat yang menggebu-gebu, kami langsung naik mobil dan mendekati area piknik lewat jalan yang ada tulisan “Camping Ground - Lembah Pakis”. Saat sampai disana ternyata portalnya ditutup jadi kami tunggu satpam datang dulu untuk buka portalnya. Btw, iya jadi mobil bisa mendekati area piknik. Itu juga salah satu alasan yang membuat saya makin seneng, karena kami jadi gak perlu terlalu capek untuk angkat-angkat barang jauh hehehe.

Saat portal sudah dibuka, mobil kami masuk dan menelusuri hutan pinus, tidak lama setelah itu kami tiba di Camping Ground nya. Another plus point, di area camping tersebut ada ranger yang senantiasa “peduli” sama kita sebagai tamu-tamunya. Mereka membantu dari mulai parkirin biar mobil kita gak nabrak-nabrak batu, lalu memilihkan spot yang nyaman, dan juga make sure kita bisa set up barang-barang yang kita bawa.

Setalah semua barang turun, kami langsung menyiapkan peralatan piknik mulai dari tiker, meja, sampai tenda. Iya kita bawa tenda. Karena tujuan piknik kami kali ini memang piknik semi camping, lebih tepatnya takut tiba-tiba hujan, setidaknya bisa langsung masuk tenda dulu untuk berpikir what to do next hahaha.

Ohiya, ini Top 10 list barang-barang yang kita bawa yang sangat membuat piknik kemarin terasa EXTRA nyaman:

1.      Tenda

2.      Tiker

3.      Meja Portable

4.      Kompor Portable

5.      Peralatan & Bahan Masak + Makan + Minum

6.      Senter + Kipas Portable

7.      Kasur Angin

8.      Jas Hujan + Payung + Topi

9.      Tas Besar (Model tas Ikea yang muat segalanya)

10.  Speaker Portable

Walaupun terkesan lebay, tapi semuanya bener-bener terpakai dan malah jadi bener-bener nyaman pikniknya. Apalagi karena kita datang dari pagi, jadi area masih tergolong sepi dan sangat segar tanpa terkesan seram sama sekali.

 

Kegiatan saat Piknik

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kegiatan pertama kami adalah memasang tenda. Adik saya sangat excited akan hal ini karena ini pengalaman pertama dia piknik. Menurut saya kegiatan seperti ini sangat baik bagi dia karena menambah ilmu baru tentang cara membangun tenda dan persiapan lainnya untuk “survive” di alam terbuka.

Kegiatan kami selanjutnya adalah masak. Saat piknik kemarin kami masak martabak mie, roti goreng isi telur keju, spaghetti dengan sayap goreng, lalu sosis keju, dan yang ter yummy adalah Daging Slices!! Hahaha. Memang 50% waktu dihabiskan untuk memasak, tapi karena masak dengan dikelilingi hutan pinus, jadi tidak terasa membosankan sama sekali. Ohiya, kami menggunakan alat makan dan minum dari piring plastik yang TIDAK sekali pakai. Walaupun memang lebih repot, tapi kami rasa itu hal yang baik untuk membantu mengurangi sampah plastik di bumi. Bayangkan, bila setiap orang yang camping pakai alat makan dan minum sekali pakai buang, bisa sebanyak apa sampah plastik yang ada nantinya :)

Kegiatan kami lainnya adalah bersantai! Hahaha. Beneran deh, kalian harus coba tiduran di atas kasur angin yang diletakan di alam terbuka. Yaampunnn suasananya bener-bener nyaman. Rasanya gakmau pulang dan balik ke Jakarta. Tiduran menghadap langit, dikelilingi pohon pinus, sambil mendengarkan lagu favorit bareng orang-orang yang kita sayang. It was a very lovely day! Bener-bener little things can make us happy!

Selain 2 kegiatan di atas, kami sempat main scooter yang memang kami bawa dari rumah, mainnya juga gak lama karena susah dan berat banget main scooter di taman. Disana, adik saya beberapa kali keliling di sekitar lapangan, megumpulkan tanaman kering yang tidak pernah dia temukan kalau gak ke hutan, walaupun ujung-ujungnya juga di release lagi tanaman-tanamannya. Kalau kalian punya walkie talkie juga itu salah satu hal seru untuk dibawa, apalagi bila pergi dengan anak kecil.

Saat waktu solat tiba, kami lebih memilih untuk solat di area piknik kami saja. Untuk arah kiblatnya, kami menggunakan petunjuk dari aplikasi di HP. Walapun begitu, fasilitas mushola serta toilet yang disediakan tergolong sangat bersih. Jadi biaya yang dikeluarkan di awal memang sangat worth it untuk ini semua. Apalagi ada colokan yang membantu untuk meniup kasur angin dan charge HP yang batrenya low dipakai untuk puter lagu hehehe.

 

Selesai Piknik

Menjelang sore, tiba-tiba keluarga saya nyusul semua dari jakarta karena katanya "iri" kok seru banget pikniknya nyaman hahaha. Jadilah sangat ramai tapi justru makin seru karena dikelilingi orang-orang tersayang. Beruntungnya kami karena tidak hujan deras di hari itu. Padahal kata ranger, biasanya akan hujan deras di sekitar jam 3-6 sore. Karena kami terlalu menikmati suasana, kami baru mulai beres-beres di sekitar jam setengah 6 sore. Itu juga tersadar harus beres-beres karena mulai gerimis hahaha. Inilah saatnya jas hujan, topi, payung, senter, dan tas ikea ukuran besar beraksi! Hehehe.

Barang-barang yang sudah dirapihkan, langsung saya masukan ke tas besar tersebut sehingga bisa sekali angkat ke mobil di tengah gerimis. Bayangkan bila tidak ada tas besar, mungkin barang-barang kami bisa terbagi ke beberapa tas kecil dan itu akan memakan waktu. Sangat bersyukur karena ada ranger yang sigap membantu melipat tenda di tengah gerimis yang mulai deras. Karena mereka sudah terbiasa, jadi dapat melipat lebih cepat dan lebih rapih.

Barang-barang sudah siap di bagasi mobil, selanjutnya sampah. Ingat! Bila kita ingin berlibur ke tempat yang nyaman dan bersih, pastikan kita sendiri dapat menjaga kebersihan dimanapun kita berada. Saat piknik kemarin, kami memang selalu membuang sampah ke 1 plastik sampah yang kami bawa, nah sebelum pulang, menurut arahan ranger kami hanya perlu menyimpan plastik sampah tersebut di salah satu pohon, dimana nantinya akan dibersihkan oleh pengurus setempat. Bagus yaaaa service nya! Saya suka sekali :)

Demikianlah pengalaman pertama piknik “beneran” saya di Taman Wisata Alam Gunung Pancar. Buat yang masih bingung bisa tanya-tanya lebih lanjut ke DM Instagram saya @tamaragunoto biar fast response. Jangan lupa juga untuk lihat cuplikan kegiatan kami saat piknik melalui Channel Youtube Tamara Gunoto yaa! Ohiya, saya punya kontak Mba Fani dan salah satu ranger, bila kalian butuh kontak tersebut jangan sungkan tanya saja ya! Semoga cerita pengalaman saya bisa menginspirasi kalian ya! :)

 



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Short Trip Ke Pulau Pahawang Lampung Naik Mobil Pribadi

Punya teman kuliah yang berdomisili di Lampung menjadi salah satu alasan utama saya dan teman-teman untuk memutuskan berlibur kesana. Ditambah lagi beberapa tahun terakhir ini mulai terdengar beberapa tempat yang menarik untuk dikunjungi seperti Pulau Pahawang dan Teluk Kiluan. Bulan April 2018 kemarin, kami memilih Pulau Pahawang untuk berlibur dengan budget Rp 700.000 per orangnya. Part 1 – Naik Mobil Avanza 8 Person in 1 Car ^_^ Liburan kali ini semuanya benar-benar dadakan. Bahkan H-5 jam sebelum keberangkatan, saya dan teman-teman baru menentukan akan naik kendaraan apa. Ya, kami pergi berlibur ke Lampung dengan menggunakan mobil pribadi. Banyak sekali pertimbangan kenapa kami pada akhirnya memutuskan untuk bawa mobil sendiri. Salah satunya yaitu sudah pasti akan lebih fleksibel dan setelah dihitung-hitung memang akan lebih murah daripada naik kendaraan umum. Sebenarnya sempat terpikir untuk memakai jasa travel agar tidak usah pusing, tapi kami lagi-lagi berpik

Itinerary Kuliner 2 Hari di Cirebon

Dari sekian kota yang bisa dikunjungi, Cirebon gak masuk ke top list saya karena pas sempet googling mengenai destinasi wisata, tempat-tempat yang disuguhkan kurang menarik buat saya pribadi. Nah, tapi waktu itu saya gak googling tentang kulinernya…. Pas banget bulan Agustus 2018 kemarin ada salah satu teman saya yang menikah di Kuningan, momen itulah yang akhirnya membuat saya sekarang berpikir untuk balik ke Cirebon lagi hanya untuk kulineran. Pada intinya, momen pertama saya ke Cirebon kemarin, saya mencicipi 12 kuliner hits di Cirebon dalam waktu 2 hari saja . Bayangkan betapa begahnya, tapi beberapa menurut saya worth to try ! Part 1 – Hari Pertama (5 Kuliner) Kami berangkat dari Jakarta sekitar jam 9 pagi dan sampai di Cirebon sekitar jam 2 siang. Seperti biasa jalan tol sampai km 40 an macet karena sedang marak pembangunan, tapi dengan adanya Tol Cipali sangat membantu perjalanan kami apalagi waktu itu sedang tidak high season . Empal Gentong H. Apud Jadi